Perubahan Di dalam Tuhan
Latar Belakang(past)
Dari latar belakang
cerita,banyak hal yang terjadi dalam kehidupan saya. Latar belakang yang
menurut saya tidak sangat menyenangkan.saya lahir dari keluarga yang tidak kaya
ataupun miskin,bias di katakan saya terlahir dari keluarga yang sangat
sederhana. Kalau dilihat ke belakang saya adalah orang yangdi katakan cacat. Saya
lahir dengan berat badan 1,5 ons ,kepala saya pencong,jari jari kaki saya numpang
satu dengan yang lainnya,telinga panjang sebelah. Sayangnya pada jaman tahun
2000-an di keluarga saya tidak ada yang punya kamera untuk mengabadikan momen
tersebut. Tetapi beruntungnya saya di tengah tengah keberadaan keluarga saya
yang tidak punya apa apa,saya mempunyai nenek yang sangat luarbiasa dalam kehidupan
saya. Beliaulah yang berpengaruh besar dala kehidupan saya. Bagaimana ?.
ya,setiap pagi saya di jemur di bawah sinar matahari dan dengan telaten nenek
saya mengurut bagian bagian tubuh yang tidak normal,hal itupun membuahkan hasil
bagi diri saya. Kepala saya pun yang dulunya pencong sekarang sudah kembali
normal begitu juga dengan bagian tubuh yang lain. sejak saat itu ibu saya
berbincang bincang dengan saudara-saydaranya,saya akan di beri nama apa. Akhirnya
saya di beri nama Yosafat. Nama ini mempunyai arti dan di harapkan dapat
membawa pertobatan bagi keluarga saya dan ibu saya mengingkan saya untuk jadi seorang pendeta.
Proses(present)
ketika saya beranjak usia masuk sekolah dasar,saya mempunyai keinginan juga untuk menjadi
seorang pendeta. waktu demi waktu pun berlalu sampai saya beranjak dewasa rasa keinginan dan panggilan dalam diri saya tidak ada, saya menjalani hari-hari saya dengan tanpa tujuan yang tidak tahu arahnya kemana.saya sekolah hanya sekedar sekolah tidak tahu apa ke depannya yang akan saya lakukan. pada waktu saya SMA,hampir setiap bulan saya mengalami sakit. saya sadar itu karena kelakuan saya sendiri dan karena saya sangat kecanduan itulah yang menyebabkan saya tidakmamksimal dalam saya bersekolah dan menjalani hari hari saya. sampai pada akhirnya saya di tegur Tuhan melalui saya kecelakaan dan di situ saya teringat bahwa mungkun tuhan mengingatkan saya untuk tidak menyiakan nyiakan waktu dan harus menyisikan waktu untuk berhubungan intim dengan Tuhan.
Pada masa lalu adalah umum untuk berbicara tentang atribut atau
ciri dari karakter yang baik dengan istilah kebajikan (virtues), dan
sebaliknya ciri dari karakter yang tidak baik sebagai sifat buruk/jahat
(vices).14 Virtues berasal dari bahasa Latin Virtus yang secara harfiah berarti
sesuatu seperti “power” (kekuatan/kuasa). Virtues pada dasarnya bukan
sekadar values (nilai-nilai) yakni ciri-ciri (traits) yang kita rasakan
berguna/layak, tetapi kekuatan-kekuatan yang merupakan kemampuan
yang riil untuk mencapai sesuatu yang baik. Pertanyaannya adalah “apa
saja kekuatan-kekuatan (virtues) yang perlu dikembangkan untuk
mencapai suatu kehidupan yang baik? Sebaliknya vices atau sifat buruk
adalah kerusakan dari karakter kita yang bertentangan dan merendahkan
pencarian akan kehidupan yang baik.
dari haldi atas saya belajar bahwa karakter yang baik dapat membawa kita kepada masa depan yanglebih baik dan dari masa lalu saya dapat belajar bawha untuk tidak mengulangi lagi kesalahan yang sama.
harapan(future)
The Bible describes the Person and role of the Holy
Spirit as indispensable for conversion and
subsequent sanctification (John 3:5-6; 2 Corinthians
3:18). Biblical scholars, such as Barth (1964),
Berkhof (1969), Grudem (1994), Murray (1893,
1899, 2003, n.d.a, n.d.b), Packer (1984), Williams
(1996), and Willard (2002) understood the Holy
Spirit to be indispensable to believers for their
conversion and subsequent steady transformation
into Christlikeness
harapan dari kehidupan saya ke depan saya lebih bersungguh-sungguh dalam menjalani kehidupan saya,bertobat dengan sungguh-sungguh dan tidak menggunakan pengorbanan Tuhan Yesus sebagai kesempatan untuk hidup dalam dosa. Memiliki tujuan yang jelas dan menyerahkan semua rencana,harapan kepada Tuhan. Yeremia 29:11.Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.
Gill, Becoming Good: Building Moral Character, 29-30.
14 Ibid., 30.
Grudem, W. (1994). Systematic theology: An introduction to biblical doctrine. Grand Rapids, MI: Zondervan Publishing House
Grudem, W. (1994). Systematic theology: An introduction to biblical doctrine. Grand Rapids, MI: Zondervan Publishing House
Komentar
Posting Komentar